Buku Teks
Penyelesaian sengketa kesehatan
Sebagai makhluk monodualisme, manusia harus selalu menjaga keseimbangan antara dirinya sebagai individu dan sebagai makhluk sosial. Fenomena sosial yang terjadi saat ini telah mengubah peradaban manusia pada penghargaan diri atau pengakuan terhadap otoritas individu. Dampak dari kebutuhan akan pengakuan tersebut adalah timbulnya konflik yang bisa muncul kapan dan di mana pun. Kapasitas konflik dimulai di tingkat pribadi, keluarga, hingga masyarakat, negara ataupun dunia. Konflik tentu tidak menguntungkan ditinjau dari aspek budaya maupun kehidupan bermasyarakat, karena itulah sedapat mungkin dicari solusinya.rnrnDalam pelayanan kesehatan, konflik dapat terjadi antarteman sejawat tenaga kesehatan, tenaga kesehatan dengan pasien, maupun dengan lembaga rekanan. Kita tidak dapat mengelakkan bahwa perubahan dan perkembangan budaya mengubah pola hidup manusia sehingga mengarah pada sifat individualistis, arogan, dan egois. Hal itu melemahkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan. Kehidupan dengan sifat baru inilah yang memicu mudah terjadinya konflik atau sengketa.rn
Tidak tersedia versi lain